ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Organ reproduksi membentuk
traktus genetalis yang berkembang setelah traktus urinarius. Kelamin
laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi
sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal (Syaifudin,1997).
1. Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki
TESTIS
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk
oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5
cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan
testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis
dibentuk dari peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum
primitive selama perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke
dalam skrotum, saluran tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
EPIDIDIMIS
Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang
menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran
yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari
puncak testis (kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian
berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas deferens.
Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma.
SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung
kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis dari cedera fisik dan
merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap
suhu karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di
dalam testis biasanya lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.
VAS DEFERENS
Vas deferens merupakan lanjutan langsung
dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah
epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk
gulungan-gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis,
duktus ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
VESICULA SEMINALIS
Merupakan sepasang struktur berongga dan
berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan rectum.
Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat
pada kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens
dan vesikula seminalis berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri
ini berjalan bersama vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan
arteri testikukar, sedangkan aliran limfatik berjalan menuju ke nodus
iliaka interna dan eksterna. Vesikula seminalis memproduksi sekitar
50-60 % dari total volume cairan semen. Komponen penting pada semen yang
berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin.
KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat merupakan organ dengan
sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi otot dengan
ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini mengililingi uretra pria,
yang terfiksasi kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis
pubis. Lobus media prostat secara histologis sebagai zona transisional
berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan duktus
ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat
aliran urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia
lanjut.
PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil)
dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis
teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis
tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus
kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di bagian tengah. Ujung penis
disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan
berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis
berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit
luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi).
Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus.
1. Anatomi Saluran Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita secara umum
dibagi dua, yaitu organ reproduksi wanita yang terdapat di luar dan di
dalam tubuh. Organ reproduksi wanita ada di dalam rongga pelvis.
RONGGA PELVIS
Terletak di bawah,berhubungan dengan rongga
abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping dan depan,
os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal sebelah sisi
samping dan depan dari tulang sakrum (Syaifudin,1997).
PINTU KELUAR PELVIS (PINTU BAWAH)
Dibatasi oleh os koksigis dibelakang
simfisis pubis, di depan lengkung os pubis,os iski, serta ligamentum
yang berjalan dari os iski dan os sakrum disetiap sisi, pintu keluar ini
membentuk lantai pelvis (Syaifudin,1997).
ISI PELVIS
Kandung kemih dan dua buah ureter terletak
dibelakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka dan rektum
terletak di sebelah belakang rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar
limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah
cabang pembuluh darah a.iliaka interna dan v.iliaka interna berada di
dalam pelvis (Syaifudin,1997).
Genetalia pada wanita terpisah dari
urethra, dan mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
a. ALAT GENITALIA LUAR (VULVA)
Vulva terbagi atas sepertiga bagian bawah
vagina,klitoris, dan labia.Hanya mons dan labia mayora yang dapat
terlihat pada genetalia eksterna wanita. Arteri pudenda interna
mengalirkan darah ke vulva. Arteri ini berasal dari arteri iliaka
interna bagian posterior, sedangkan aliran limfatik dari vulva mengalir
ke nodus inguinalis.
Alat genetalia luar terdiri dari :
1). Mons veneris/pubis (Tundun)
Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak
yang besar terletak di di atas simfisis pubis. Area ini mulai ditumbuhi
bulu pada masa pubertas (Syaifudin, 1997).
2). Labia Mayora (bibir besar)
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha
bagian atas. Labia mayora banyak mengandung urat syaraf (Syaifudin,
1997). Labia mayora merupakan struktur terbesar genetalia eksterna
wanita dan mengelilingi organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
3) Labia Minora (bibir kecil)
Berada di sebelah dalam labia mayora. Jadi untuk memeriksa labia minora, harus membuka labia mayora terlebih dahulu.
4). Klitoris (Kelentit)
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira
sebesar biji kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erectil) yang
mengandung urat saraf (Syaifudin, 1997), jadi homolog dengan penis dan
merupakan organ perangsang seksual pada wanita.
5). Vestibulum (serambi)
Merpakan rongga yang berada di antara bibir
kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum.
Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari : liang senggama (introitus
vagina),urethra,kelenjar bartolini, dan kelenjar skene kiri dan kanan
(Syaifudin, 1997).
6). Himen (selaput dara)
Lapisan/membran tipis yang menutupi sebagian
besar dari liang senggama, ditengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada bagian ini,
bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit. Konsistensinya ada
yang kaku, dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada
yang dapat dilalui satu jari (Syaifudin,1997). Himen mungkin tetap ada
selama pubertas atau saat hubungan seksual pertama kali.
7). Perineum (kerampang)
Merupakan bagian terendah dari badan berupa
sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan
segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal, titik tengahnya
disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah
depan anus
0 comments:
Post a Comment